Senin, 03 November 2008

my heart talks

Jenuh kah ini?...
Tiap kali mengingat semua kesalahan yang pernah kau buat... adil kah ini untukku?
Apa ini yang disebut karma,
Haruskah menahun seperti ini?
Haruskah berulang seperti ini?
Istilah yang ku tahu... jangan sampai jatuh kelubang yang sama?

Tapi aku....,
harus berapa kali ku terjatuh ke lubang yang itu,
sampai kapan ku harus jatuh ke lubang yang itu...
sampai kapan aku terus harus berusaha bangkit dengan derasnya keringat dan air mata yang membanjiri tubuhku...

Tapi... begitu besarnya cintaku pada kamu,

sehingga ku percaya bahwa cinta adalah pengorbanan,
tapi apakah karena besarnya rasa cinta ini, sehingga aku harus berkorban lebih besar?.

"Cinta Saja Nggak Cukup”.
Cinta ini terlalu besar untuk ditahan, tapi kuatkah aku?

Sanggupkah aku melewati lubang lubang dan selalu jatuh..
mampukah aku bangkit dan berusaha untuk tegar tanpa menoleh kebelakang dan melupakan bahwa ada luka yang harus diobati..
ada luka yang belum juga mengering... tapi aku terjatuh lagi... lagi dan lagi ...

Yang lebih menakutkan, aku tidak jatuh karena kelalaian ku ...

aku jatuh karena kau yang sengaja mendorong ku ke lubang itu.
Kau yang sangat ku cinta,sadarkah kamu betapa sakit ku terjatuh,

Kasih ku,... kenapa kau mendorong ku?,

kenapa kau menggalikan lubang yang sama seperti yang lalu?
padahal kau tahu, aku tak sanggup melewati lubang itu,
aku tak sanggup lari dan melompati lobang itu tanpa aku ter jatuh....

Apa yang harus aku lakukan?

haruskah aku meninggalkan cintaku dan jauh dari kamu sehingga aku tak akan melihat lobang yang akan selalu kau buat,
haruskah aku menjauhi kamu yang tiba tiba akan mendorong ku ke bawah,

Aku lelah...
Aku jenuh...
Aku letih...
Aku berusaha untuk menahan ...
Tapi sanggupkah aku?

Cintakah aku pada diriku sendiri?
Apa harus begitu menyakitkannya merasakan cinta?
Tolong aku...

Wahai cinta jika memang harus begitu menyakitkan... maaf kan aku,
Mungkin lebih baik aku pergi jauh dari mu,...
Mungkin lebih baik aku menutup mata ku
Menutup telingaku
Dan membiarkan ku mengobati luka ku yang begitu parah,
Tanpa aku terluka lagi,
Dan biarkan perihnya obat dilukaku, biarkan air mataku menetes dengan derasnya, biarkan aku menjerit sekencang kencangnya, biarkan aku meraung bagai serigala dibulan purnama... tapi biarkan sekejap luka itu sembuh... dan aku tak ingin terluka seperti yang sudah sudah.. meskipun luka ini pasti berbekas.. dan aku akan tetap bisa melihat bekas lukaku namun aku tak akan lagi merasa sakitnya luka itu...

Kasih ku... kau memang merangkulku dengan sayap mu..

kau memang membawaku terbang bersamamu.
Tapi apa kau tahu...
tanpa kau sadari pedang di balik sayapmu melukai tubuhku,
bercecer darah yang kunikmati demi terbang bersamamu,
dan terbang bersamamu membuatku senang namun aku tak bisa bernafas dengan bebas,
Ku nikmati pemandangan itu, namun atmosfir yang terlalu tinggi membuat ku sesak,

ku tak mampu beradaptasi dengan atmosfir itu,
Sesak...

Maukah kau membawaku terbang lebih merendah?...
Jika tidak ... hanya akan ada 2 pilihan..
Ku mati karena terbang bersamamu namun tetap dalam pelukanmu,
Atau aku harus rela melihat mu terbang dari jauh, dan membiarkan angan angan ku jauh dari mu...

Kasih mu yang terluka,

2 komentar:

mel mengatakan...

wei d.. gw ampe merinding ling..
cinta mmg kejam ya.
bgs ling, lanjutin lagi ya..
kli aja tr ada yg mo bukuin puisi2 lo. kl udh tkenal jgn lupain gw y yg srh2 bt blog he3.. (lho??)

Anonim mengatakan...

berat amat....................ga ngerti gw